Melihat fenomena yang sangat memprihatinkan sekarang ini. Banyak manusia yang masih mementingkan kehidupan duniawinya. Padahal hidup di dunia ini tidak akan kekal dan pasti fana’. Dapat kita ibaratkan seperti orang memakan permen, kita tahu rasa permen itu manis tatkala di kunyah oleh mulut kita. namun, apabila permen itu sudah habis kita kunyah maka tak ada lagi rasa manis yang ada di mulut kita.

Sering kita melihat orang yang mempunyai harta banyak dan serba kecukupan. Tapi, dia masih merasa kekurangan. Padahal dia sudah memiliki sepeda motor, tapi, dia ingin mobil. Setelah mempunyai mo,bil diapun masih kurang akhirnya ingin dia beli pesawat sendiri, dan seterusnya. Jadi intinya, semua makhluk yang ada di bumi ini berlomba-lomba dalam mengumpulkan kekayaan alias rakus harta.

Sebenarnya tujuan kita di dunia ini adalah “was tabiqul khoirot” berlomba-lomba dalam kebaikan untuk bekal kita di akhirat kelak. Ada sebuah kata mutiara yang mengatakan “addunya mazro’atrul akhiroh” dunia adalah tempat bercocok tanam untuk kehidupan akhirat. jadi, kita di dunia ini hanya berlomba-lomba dalam kebaikan untuk bekal kita kelak di alam yang kekal selama lamanya. Kalau amal kita baik maka surga yang akan jadi tempat kita nantinya, namun kalau amal yang kita lakukan jelek maka neraka tempat kita kelak, na’udzubillah..

Marilah senantiasa kita jahui sifat hubud dunya (cinta dunia), siapa saja orang, jika sudah terkena spenyakit hubud dunya maka pasti tidak akan bisa bersyukur atas nikmat yang di karuniai oleh Allah SWT, bahkan cenderung untuk mengingkarinya.

Ingat sabda Nabi Muhammad SAW : ”Dunia ini terlaknat, dan dilaknat pula apa-apa yang di dalamnya, kecuali dzikir dan ingat kepada Allah.” Hadist ini adalah suatu peringatan bagi kita semua. Sekarang jika dunia saja terlaknat dan dilaknat pula semua isi dunia. Berarti manusia juga yang dilaknat karena termasuk isi dunia. Jika ingin selamat dari laknat Allah, maka satu-satunya jalan adalah menjadi orang yang selalu dzikir, ingat, beribadah, dan beraktifitas seluruhnya hanyalah diperuntukkan untuk Allah.

Oleh karena itu, jangan sampai kita dilaknat oleh allah. Marilah kita intropeksi diri, apakah kita ini masih cinta dunia atau lebih cinta akhirat ? Semoga Allah SWT mengampuni dosa-dosa kita, dan memberi pahala seluruh amalan kita. Aamin ya robbal aalamin.

;;

Cari

LP